"Tidak pernah ada niat kami untuk menyakiti perasaan siapa pun," kata pembuat minuman energi Red Bull dalam sebuah pernyataan.
Perusahaan ini memasang iklan yang menggambarkan Yesus berjalan di atas air karena ia telah disegarkan oleh sebuah minuman energi ajaib sehingga dia mengetahui di mana ada batu tersembunyi yang bisa diinjak.
Iklan ini menunjukkan murid-murid Yesus sangat percaya, dengan satu murid mengatakan Yesus telah melakukan mujizat sementara yang lain menunjukkan Yesus mampu berjalan di atas air karena Red Bull "memberikan anda sayap".
Namun iklan ini telah menuai kecaman dari umat Kristen dan Muslim di negara Afrika.
Para Uskup Katolik selatan Afrika meminta umat Katolik untuk mengecam Red Bull sampai Paskah ini dan mengirim pesan keberatan ke perusahaan.
"Sementara iklan Red Bull ditandai dengan kepandaian mereka, kami percaya bahwa Red Bull Afrika Selatan telah melewati batas," kata juru bicara Kardinal Napier Wilfred dalam sebuah pernyataan.
"Red Bull Afrika Selatan akan memahami bahwa gagasan iklan tersebut seperti publisitas yang buruk dan memasuki wilayah berbahaya ketika iklan itu datang untuk mengejek simbol-simbol agama.
"Di negara multi-agama seperti Afrika Selatan, di mana lebih dari 70 persen orang mengaku sebagai umat beriman, penggunaan simbol keagamaan dengan tujuan satir, dijamin akan menimbulkan reaksi. "
Chris Townsend, seorang pejabat dari Konferensi Uskup di Afrika Selatan, menyerukan Red Bull untuk menghormati sensitivitas agama.
"Ada kebutuhan untuk sensitivitas baru terhadap kepercayaan rakyat," katanya.
"Seperti pada kesempatan ini, masyarakat akan menjadi sangat tersinggung."
Iklan ini juga telah membuat marah umat Islam Afrika Selatan.
Dewan Pengadilan Muslim Afrika Selatan mengatakan dalam sebuah pesan kepada Kardinal Napier bahwa setiap "penghinaan dan sindiran" yang menargetkan Yesus juga menghina ajaran Islam.
Dikatakan iklan itu menyakitkan umat Kristen, Islam dan semua agama lain, sembari memperingatkan adanya konsekuensi dari ekstremisme sekuler terhadap keyakinan agama.
"Kami berharap bahwa suara kami dapat bersatu untuk membuat jelas kepada para ekstrimis sekuler bahwa setiap serangan atau penodaan simbol-simbol agama dan ruang sakral tidak dapat diterima."(fq/io)
0 komentar:
Posting Komentar